Senin, 08 Oktober 2012

Tanaman Bambu sebagai Alternatif Energi Terbarukan


JAKARTA - Bambu merupakan tanaman yang serbaguna, tidak hanya berfungsi sebagai penghias rumah tangga saja. Bambu ternyata juga memiliki manfaat sebagai sumber Energi Baru Terbarukan (EBT).

Duta Besar Indonesia untuk Belgia Arif Havas Oegroseno mengatakan, prospek industri bambu sangat menjanjikan. Pemanfaatan bambu tidak lagi terbatas pada kerajinan tangan dan industri kecil, melainkan sampai kepada pembangunan infrastruktur dan sumber energi terbarukan.

"Potensi bambu sebagai produk yang ramah lingkungan, multifungsi dan menguntungkan sangatlah besar. Apabila diperhatikan secara serius seluruh pemangku kepentingan industri bambu," kata Arif, seperti dikutip dalam situs resmi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sabtu (6/10/2012).

Menurut Arie, manfaat dan penggunaan bambu menjadi prospek investasi, peluang dan tantangan dalam bisnis bambu, serta hal-hal yang dilakukan Indonesia. Bambu diketahui mampu melepas 35 persen oksigen dan merupakan tumbuhan yang sangat berguna dalam menghijaukan tanah-tanah yang tidak produktif atau telah terdegradasi. Perkebunan bambu juga memberikan manfaat yang luas, tumbuh cepat, dan dapat dipanen dalam waktu singkat.

"Bambu dapat menjadi panel, lantai, biofuel, furnitur dan kebun bambu itu sendiri dapat menjadi lokasi carbon catchment yang memiliki nilai ekonomi. Bambu memiliki image sangat bagus yaitu bamboo is the green material," ungkap Arif.

Arif menambahkan, saat ini bambu bagi masyarakat di Indonesia masih terbatas pada pemanfaatan tradisional dan lebih bersifat kultural. Sementara di Eropa, membutuhkan 700 ton bambu panel per bulan. Sedangkan Amerika Serikat (AS) membutuhkan 20 juta ton per tahun.

"Saat ini pelaku usaha masih terfokus pada penanaman kelapa sawit dan belum banyak yang membuka pusat penanaman bambu," tutup Arif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar