MEDAN - Rencana pemerintah pusat mengalihkan pasokan
gas PT PLN (Persero) untuk memenuhi kebutuhan industri di Sumatera Utara
(Sumut) terkesan setengah hati. Pasalnya, hingga hari ini, rencana
tersebut masih terus menjadi wacana, dan belum ditindaklanjuti lewat
surat perintah pengalokasian.
General Manager (GM) Strategic
Business Unit (SBU) Wilayah III PT PGN Mugiono mengatakan, pihaknya
telah mengundang PLN untuk memfinalisasi pengalihan gas sebesar 5-6
million metric standard cubic feet per day (mmscfd) dari BUMN
kelistrikan itu. Namun hingga saat ini PLN belum memberikan kepastian,
dengan alasan belum mendapatkan surat dari pemerintah.
"Ada
beberapa alternatif untuk memenuhi kebutuhan gas di Sumut setelah
Floating Storage Regasification Unit (FSRU) batal dibangun di Belawan.
Satu di antaranya ya pengalihan gas dari PLN sebesar 5-6 mmscfd. Meski
tidak besar, tapi kuota dari PLN itu cukup untuk menutupi kekurangan 40
persen pasokan gas ke industri yang selama ini terjadi, karena
kekosongan pasokan di PGN. Tapi setelah beberapa kali kita undang untuk
membicarakannya, PLN terus menunda dengan alasan belum ada surat
perintah pengalihan dari pemerintah maupun dari manajemen secara
nasional," jelasnya di Medan, Selasa (2/10/2012).
Mugiono
menegaskan jika pihaknya telah menyurati pemerintah untuk sesegera
mungkin memenuhi janji pengalihan pasokan gas tersebut. Karena saat ini
PGN menyadari, industri di Sumatera Utara sangat membutuhkan gas dalam
jumlah yang besar.
"Sudah, sudah kita surati secara resmi. Tapi
ya sebagai BUMN kan kita hanya bisa menunggu keputusan tersebut,
sembari menyiapkan infrastrukturnya. Dengan dialihkannya alokasi gas
dari PLN ini, maka pasokan gas yang ada di PGN mencapai 11-12 mmscfd.
Belum cukup memang untuk memenuhi seluruh kebutuhan industri, tapi
setidaknya penambahan pasokan itu bisa menyelamatkan sejumlah industri
yang kini keberadaannya cukup mengkhawatirkan karena ketiadaan gas,"
ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam rangka memenuhi
kebutuhan gas industri di Sumut, PGN terus berupaya menambah pasokan
baik dari pengalihan alokasi maupun distribusi dari LNG di Arun Aceh.
Namun
kedua upaya tersebut belum kunjung memberikan kepastian akan pasokan
gas untuk kalangan industri karena terkendala sejumlah hal. Begitu pun
PGN tetap terus melakukan pembangunan perluasan jaringan pipa
distribusi baik dari LNG Arun, maupun menuju konsumen industri di
sejumlah tempat di Medan.
Sumber : www.emliindonesia.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar