JAKARTA - Perusahaan minyak dan gas dari Amerika
Serikat (AS), Hess akan menambah investasinya sebesar USD200 juta.
Investasi itu diperuntukan untuk eksplorasi dan sumurnya yang sudah
eksisting.
"Tadi ada perusahaan migas Hess dari AS, mereka sudah
beroperasi di Tuban dan bereksplorsi di Fakfak, Papua. Nama pemiliknya
John Hass, mereka akan menambah investasi USD200 juta per tahun," kata
Menteri ESDM Jero Wacik di Kantornya, Jakarta, Kamis (21/6/2012).
Wakil
Menteri ESDM Rudi Rubiandini menambahkan, penambahan investasi
tersebut menunjukan keseriusan perusahaan Hess tersebut. Hess, kata
Rudi, menilai Indonesia cukup nyaman untuk investasi.
"Kedatangan
meraka untuk menujukan sebetulnya dia sangat ingin menambah investasi
lagi. Karena pengalaman dia di Indonesia, apa yang telah dilakukan di
Indonesia itu cukup nyaman," tambah Rudi.
Padahal, Rudi mengatakan, hasil yang didapat Hess dari Indonesia tidak sebesar dari hasil negara lain yang diinvestasikannya.
"Walupun
Jumlahnya tidak sebesar apa yang dia dapat di negaranya dan negara
lain. Di Indonesia cuma 60 ribu barel yang ada di lapangan Ujung
Pangkah, yang lain masih ekplorasi," ungkap Rudi.
Investasi
sebesar USD200 juta per tahun tersebut untuk eksplorasi selama 6-10
tahun. "USD200 juta, kalau untuk eksplorasi sekira 6-10 tahun. Itu kalau
tidak ada apa-apa dia akan terminasi, tapi kalau ada sampai 10 tahun.
Kalau ternyata bagus, baru investasi besar besaran. Minimal dilakukan
enam tahun, kalau bagus 10 tahun bahkan POD-nya gede," tutup Rudi.
Sumber : www.emliindonesia.com
Jumat, 22 Juni 2012
Hess Siapkan USD200 Jt untuk Eksplorasi Minyak
Label:
ESDM,
gas,
hess,
Jero Wacik,
John Hass,
menteri,
minyak,
perusahaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar